“Sebentar lagi umat Kristen merayakan Natal, dan seluruh warga menyambut Tahun Baru. Saya berharap perayaan ini berjalan aman, nyaman, dan penuh sukacita. Bandung harus menjadi rumah yang menenangkan, tempat semua orang merasa dilindungi,” ucap Rafael dengan nada penuh empati.
Bagi Rafael, Natal bukan sekadar ritual keagamaan, melainkan momen menghadirkan kasih, ketenangan, dan kebersamaan. Ia ingin setiap warga, tanpa memandang latar belakang, dapat merayakan dan menyambut tahun baru tanpa rasa takut, tanpa cemas, hanya dengan hati yang damai.
Dalam kesempatan itu, Rafael menyampaikan apresiasi mendalam kepada TNI, Polri, serta seluruh pihak yang siang dan malam berjaga demi keamanan Kota Bandung selama Nataru. Ia menilai pengabdian aparat keamanan adalah bentuk nyata cinta kepada rakyat.
“Di saat banyak orang berkumpul dengan keluarga, aparat kita tetap berdiri menjaga. Ini bukan hal kecil, ini pengorbanan besar yang patut kita hormati,” tuturnya.
Tak lupa, Rafael mengajak warga Kota Bandung untuk terus menjaga toleransi dan persaudaraan antarumat beragama. Ia menegaskan, kekuatan Bandung bukan hanya pada bangunan dan sejarahnya, tetapi pada hati warganya yang mau saling menjaga.
“Jika kita saling menghormati, saling menguatkan, maka Natal akan benar-benar terasa damai, dan Tahun Baru kita sambut dengan harapan baru,” kata Rafael.
Ia berharap semangat gotong royong, empati, dan rasa kemanusiaan yang terasa di momentum Natal dan Tahun Baru ini terus hidup, mengalir, dan menjadi napas Kota Bandung ke depan.(*)
Red.
