TCR merupakan mesin elektronik yang digunakan langsung oleh teller untuk memproses transaksi tunai. Berbeda dengan ATM setor-tarik, TCR mampu menerima semua pecahan uang, memproses kondisi uang yang beragam, serta menangani transaksi dengan nilai yang lebih besar karena mengikuti batas transaksi teller.
Pimpinan Cabang BRI Jakarta Menara BRILiaN, Marco Arief Pramudita, menjelaskan bahwa keberadaan TCR mengubah alur transaksi menjadi lebih efisien dan minim risiko kesalahan.
“TCR menerima semua pecahan uang. Tidak seperti ATM biasa, mesin ini dapat menerima berbagai jenis pecahan dan kondisi uang yang berbeda,” ujarnya.
Dengan kemampuan menghitung dan memvalidasi uang secara otomatis, TCR membuat proses penyetoran maupun penarikan menjadi lebih cepat dan akurat. Hal ini tak hanya mengurangi waktu tunggu nasabah, tetapi juga meringankan beban kerja teller.
“Sebagai mesin yang didesain untuk meringankan tugas teller, TCR tentu memberikan dampak positif terhadap kualitas layanan,” tambah Marco.
Selain efisiensi, keberadaan TCR memberikan ruang lebih bagi teller untuk membangun interaksi yang lebih hangat dengan nasabah. Teller tak lagi disibukkan menghitung uang secara manual, sehingga memiliki waktu untuk memberikan konsultasi layanan hingga peluang cross-selling dan up-selling.
“Tak hanya memudahkan nasabah, teller juga semakin terbantu,” tegasnya.
Marco menambahkan bahwa TCR dan ATM setor-tarik sesungguhnya merupakan dua solusi berbeda yang dirancang untuk kebutuhan operasional yang tidak sama. Dalam konteks bisnis jangka panjang dan peningkatan kualitas layanan, pemilihan investasi teknologi perlu mempertimbangkan aspek efisiensi, kepuasan nasabah, serta arah digitalisasi perbankan.
“TCR jelas memberikan banyak manfaat yang membantu nasabah dalam bertransaksi perbankan,” tutupnya.
