Bertanya.id | Bandung -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung membentuk Satgas Reaksi Cepat Terpadu sebagai langkah baru dalam mempercepat penanganan berbagai persoalan masyarakat di tingkat wilayah.
Hal itu disampaikan Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan pada peringatan Hari Tani Nasional 2025 di Pendopo Kota Bandung, Rabu 24 September 2025.
Satgas ini dikomandoi langsung oleh wali kota dengan dukungan camat, lurah, serta seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) terkait.
Tugasnya bukan hanya merespons aduan masyarakat, tetapi juga memantau, mengantisipasi, hingga menyelesaikan masalah di tingkat RT dan RW.
“Satgas cepat terintegrasi ini akan turun langsung ke lapangan, berjejaring hingga kecamatan dan kelurahan. Semua OPD terlibat, tidak ada kerja sektoral lagi. Masalah sekecil apapun akan ditangani secara struktural,” ujar Farhan.
Menurutnya, satgas juga akan menyisir seluruh RW di Kota Bandung. Dalam masa kepemimpinannya, targetnya 1.597 RW didatangi satu per satu, bukan sekadar untuk mendengar keluhan, melainkan juga memetakan potensi ekonomi, sosial, dan sumber daya manusia.
“Dalam setiap kunjungan, kita ingin melihat peluang ekonomi, masalah sosial, sampai kondisi SDM di wilayah itu. Jadi bukan potensi politik yang dicari, tapi potensi yang bisa meningkatkan kesejahteraan warga,” katanya.
Farhan menyebut, satgas ini memastikan keadilan pembangunan. Ia menilai pertumbuhan ekonomi Kota Bandung yang cukup tinggi tidak boleh hanya dinikmati segelintir orang.
“Ekonomi kita tumbuh 5,42 persen, lebih tinggi dari Jawa Barat maupun nasional. Tapi jangan sampai pertumbuhan itu hanya dinikmati oleh orang-orang di puncak gunung kesejahteraan. Satgas ini hadir agar pertumbuhan juga dirasakan masyarakat di kaki gunung,” ungkapnya.
Ia mencontohkan, pelayanan pendidikan, kesehatan, hingga urusan administrasi kependudukan sering kali memunculkan persoalan di lapangan. Dengan adanya satgas, setiap kendala bisa ditangani cepat melalui koordinasi terpadu antar-OPD. (rob)**
Sumber ; Diskominfo Kota Bandung
Red.