Bandung, bertanya.id – Upaya meningkatkan keselamatan penggunaan kompor dan tabung LPG di masyarakat mulai digencarkan melalui Program SAKTI (Sadar Aman Kompor Jeung Tabung Inovatif). Ketua tim program, Edo, menyampaikan bahwa inisiatif ini berangkat dari evaluasi atas dua insiden terkait LPG yang sebelumnya ditangani aparat kepolisian.
“Kami berdiskusi dengan Pak Kapolsek mengenai dua kejadian itu. Dari sana terlihat jelas bahwa masyarakat membutuhkan edukasi sekaligus fasilitas pendukung, seperti kompor, selang, regulator, dan perlengkapan lainnya,” ujar Edo.
Kecamatan Kiaracondong menjadi titik perdana pelaksanaan program tersebut. Sosialisasi awal dilakukan sebagai langkah pembuka sebelum diperluas ke tingkat kelurahan di wilayah Kiaracondong. Menurut Edo, perluasan program ke 30 kecamatan atau 151 kelurahan di Kota Bandung juga tengah dipertimbangkan.
“Awal tahun nanti kami akan mulai bergerak ke kelurahan-kelurahan. Jika mendapat dukungan positif dari pihak sponsorship, program ini akan diperluas ke seluruh kecamatan atau bahkan seluruh kelurahan,” katanya.
Program SAKTI menargetkan ibu rumah tangga dan pelaku UMKM sebagai kelompok utama sasaran. Keduanya dinilai paling rentan terhadap risiko kebakaran atau kebocoran LPG akibat penggunaan perangkat yang tidak standar atau kurangnya pemahaman teknis.
“Tujuan kami memperkuat kewaspadaan masyarakat dalam menggunakan tabung LPG dan perlengkapannya sehingga potensi risiko bisa diminimalkan,” tambah Edo.
Program SAKTI menjadi langkah awal yang diharapkan dapat memperbaiki standar keselamatan penggunaan LPG sekaligus menekan angka kecelakaan rumah tangga yang disebabkan kelalaian atau perangkat tidak layak.(Hyt)