Bandung, bertanya.id - Di bawah udara sejuk Lembang, sebuah fase penting pembentukan kepemimpinan strategis Polri resmi ditutup. Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si., memimpin langsung upacara penutupan Pendidikan Sekolah Staf dan Pimpinan (Sespim) Polri Tahun Ajaran 2025 di Lemdiklat Polri, Lembang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (17/12).
Penutupan ini bukan sekadar seremoni akhir pendidikan, melainkan penanda lahirnya generasi pemimpin baru yang disiapkan untuk membaca perubahan, mengelola kompleksitas, dan memimpin kolaborasi lintas sektor. Ratusan peserta dari Polri, TNI, kementerian, lembaga negara, hingga perwakilan mancanegara mengikuti pendidikan yang digelar secara hybrid—sebuah refleksi nyata adaptasi institusi terhadap dinamika global.
Program pendidikan yang ditutup meliputi Sespimti Polri Dikreg ke-34, Sespimmen Polri Dikreg ke-65, SPPK Angkatan ke-2, serta Sespimma Polri Angkatan ke-74. Seluruhnya dirancang sebagai satu ekosistem pembelajaran kepemimpinan, mulai dari level pertama hingga strategis, dengan penekanan pada integritas, profesionalisme, dan kemampuan kolaboratif.
Kapolri dalam arahannya menegaskan bahwa tantangan keamanan ke depan tidak lagi berdiri dalam satu dimensi. Kompleksitas sosial, perkembangan teknologi, serta tuntutan transparansi publik menuntut pemimpin yang adaptif dan berkarakter kuat. “Polri membutuhkan pemimpin yang tidak hanya cakap secara struktural, tetapi juga mampu membangun sinergi nasional dan internasional,” menjadi pesan utama yang mengemuka dalam penutupan tersebut.
Penyelenggaraan Sespim Polri Tahun Ajaran 2025 ini sekaligus menegaskan komitmen Polri dalam memperkuat kualitas sumber daya manusia sebagai fondasi utama transformasi kelembagaan. Dari Lembang, para lulusan Sespim dilepas bukan hanya dengan gelar pendidikan, tetapi dengan mandat moral: memimpin dengan integritas, melayani dengan hati, dan menjaga kepercayaan publik di tengah perubahan zaman.(*)
Sumber : Humas Divisi Polri
Red.