zmedia

Bandung Perkuat Kolaborasi Ekosistem Kreatif untuk Kota Berdaya Inovasi

Bandung, bertanya.id - Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, mendorong penguatan kolaborasi lintas sektor dalam pengembangan ekosistem kreatif Kota Bandung.

Hal tersebut disampaikan saat menjadi narasumber dalam kegiatan Ruang Riung X Bandung Creative Hub dengan tema “Kata Kota Kita” di Bandung Creative Hub, Selasa 9 Desember 2025.

Farhan mengatakan, keberhasilan Kota Bandung sebagai kota kreatif tidak hanya bertumpu pada potensi yang besar, tetapi juga pada kemampuan seluruh pemangku kepentingan untuk bekerja bersama.

Pemerintah, komunitas, pelaku usaha, akademisi, hingga masyarakat dinilai memiliki peran yang sama penting dalam menciptakan ruang-ruang inovasi yang berkelanjutan.

“Bandung memiliki energi kreatif yang luar biasa. Pemerintah perlu hadir untuk memastikan energi ini tersalurkan melalui kolaborasi yang terarah, inklusif, dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat,” tutur Farhan.
Farhan menjelaskan kreativitas Bandung dibentuk oleh ekosistem pendidikan tinggi yang kuat. Menurutnya, mayoritas pelaku kreatif lahir dari kampus-kampus besar seperti ITB, Unpad, Unpar, Universitas Maranatha, Unisba, hingga Unpas.

“Banyak ide besar lahir dari kampus. Pemerintah tugasnya menyiapkan 'harness', jaring untuk menampung letupan karya luar biasa itu,” ungkapnya.

Ia menuturkan, Pemkot Bandung memperkuat kerja sama dengan perguruan tinggi hingga komunitas seperti Bandung Creative City Network, Bandung Sustainable Forum, hingga inisiatif digital seperti Carbon Digital Community berbasis teknologi blockchain.

Dalam bahasan city branding, Farhan mengungkapkan, branding kota bukan sekadar slogan, tetapi janji dan karakter.

Oleh karenanya, Farhan memastikan, Kota Bandung harus menjadi kota dengan rasa aman dan rasa nyaman, terutama bagi kegiatan publik dan aktivitas malam hari untuk mendukung tumbuhnya ekosistem kreatif.

Pemkot Bandung tengah menyiapkan berbagai upaya, mulai dari penerangan jalan, revitalisasi titik rawan keamanan, hingga penguatan ATCS dan CCTV terpadu.

“Kalau Bandung aman dan nyaman, kreativitas akan tumbuh. Nongkrong di luar malam hari itu bagian dari kultur Bandung yang harus kita jaga,” kata Farhan.

Ia juga mendorong pemanfaatan ruang publik seluas-luasnya bagi event kreatif. Balai Kota Bandung, misalnya, kini dibuka untuk kegiatan masyarakat, mulai dari olahraga hingga pertunjukan seni.

Pemerintah akan melainkan fasilitator yang menyiapkan ruang, kebijakan, dan ekosistem.

“Kalau yang bagus hanya satu, kita hanya menciptakan bintang. Tugas kita adalah menciptakan ekosistem,” jelasnya.

Ia berharap Bandung terus menumbuhkan bakat-bakat baru yang mampu menjawab tantangan zaman dan memperkaya identitas kota.

Kreativitas Bandung akan terus berkembang jika didukung oleh keamanan, kenyamanan, infrastruktur, dan ruang kolaborasi yang memadai.

“Bandung itu kota yang spektrumnya luas, dari seni budaya sampai industri keuangan. Tugas kita adalah memastikan kreativitas itu tumbuh tanpa henti,” ungkapnya. (rob)**

Sumber : Diskominfo Kota Bandung