Bertanya.id | Bandung -- Dinas Kesehatan (Dinkes) memastikan tidak ada korban yang harus menjalani rawat inap pada unjuk rasa yang berlangsung di sekitar Gedung Sate dan Gedung DPRD Jawa Barat, Jumat 29 Agustus 2025.
Plt Kepala Dinkes Kota Bandung, Sony Adam menyebut, seluruh peserta aksi yang sempat mendapatkan perawatan medis telah kembali dipulangkan.
Tercatat 15 orang harus dievakuasi ke rumah sakit rujukan. Rinciannya, 7 orang ke RSHS, 2 orang ke RS Borromeus, dan 6 orang ke RS Sariningsih.
“Tidak ada korban yang sampai harus dirawat inap. Semua kembali dipulangkan setelah mendapat perawatan,” kata Sony, Sabtu 30 Agustus 2025.
Sony menyampaikan, ratusan orang mendapat penanganan medis dari tim kesehatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung akibat berbagai keluhan kesehatan saat unjuk rasa.
“Total ada lebih dari 250 orang yang ditangani tim kesehatan di berbagai titik, sebagian besar karena sesak napas, iritasi mata, dan luka ringan,” ujarnya.
Berdasarkan laporan lapangan, sebanyak 45 orang pendemo ditangani langsung di ambulans yang siaga di sejumlah titik.
Di Aula Universitas Islam Bandung tercatat 208 orang mendapat perawatan, terdiri dari 68 mahasiswa, 40 pelajar, 16 pengemudi ojek online, dan 76 warga umum. Dari jumlah tersebut, 188 laki-laki dan 20 perempuan.
Sedangkan Aula Universitas Pasundan juga menerima 60 peserta aksi yang mengeluhkan gangguan pernapasan, iritasi mata, hingga luka.
“Keluhan terbanyak memang sesak dan iritasi mata, kemungkinan besar akibat gas air mata. Semua ditangani dengan prosedur medis yang sesuai,” jelas Sony.
Ia menambahkan, Dinkes bersama Public Safety Center (PSC) Kota Bandung berkoordinasi dengan PSC Cimahi, Kabupaten Bandung Barat, dan Kabupaten Bandung untuk memperkuat layanan kesehatan. (rob)**
Sumber ; Diskominfo Kota Bandung
Red.