BERTANYA.ID, CIMAHI, DISKOMINFO - Pemerintah Kota Cimahi melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) terus berupaya memperkuat implementasi konsep Smart City sebagai langkah strategis dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang cerdas, inovatif, dan berdampak langsung kepada masyarakat. Salah satu bentuk upaya tersebut adalah dengan menggelar Rapat Koordinasi Smart City di Ballroom Mall Pelayanan Publik (MPP) Kota Cimahi, Kamis (17/7/2025).
“Konsep Smart City atau Kota Cerdas merupakan suatu konsep dalam pengelolaan kota yang cerdas secara efisien dan efektif untuk memberikan layanan yang terbaik bagi penduduknya,” ujar Wali Kota Cimahi Ngatiyana dalam sambutan tertulis.
Sejalan dengan visi tersebut, Kota Cimahi telah mengimplementasikan berbagai inovasi kolaboratif sebagai bagian dari program Smart City. Evaluasi tahunan pun dilakukan secara mandiri maupun oleh pemerintah pusat untuk memastikan program-program yang direncanakan berjalan optimal dan berdampak luas.
“Alhamdulillah sesuai laporan yang disampaikan, hasil evaluasi Smart City untuk Kota Cimahi ada kenaikan dari tahun 2019 sampai tahun 2024,” tambahnya.
Beberapa capaian penting yang berhasil diraih antara lain peningkatan Indeks Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) dari 4.02 (Sangat Baik) pada tahun 2023 menjadi 4.15 (Sangat Baik) pada tahun 2024, menduduki peringkat 3 tingkat Provinsi dan peringkat 9 tingkat Nasional. Selain itu, evaluasi Smart City meningkat dari nilai 3.51 pada tahun 2023 menjadi 3.63 pada tahun 2024, membawa Kota Cimahi ke peringkat 2 tingkat Provinsi dan peringkat 5 tingkat Nasional.
Ngatiyana menambahkan, Indeks Keamanan Informasi mengalami kenaikan dari 409 pada 2023 menjadi 534 pada tahun 2024 berdasarkan hasil validasi dan verifikasi Badan Siber dan Sandi Nasional (BSSN). Keterbukaan Informasi Publik juga meningkat dari nilai 90.48 (Informatif) yang dicapai tahun 2023, menjadi 93.64 (Informatif) pada tahun 2024, menduduki peringkat 9 tingkat Provinsi.
Tidak berhenti sampai di situ, Evaluasi Penyelenggaraan Statistik Sektoral (EPSS) naik dari 2.53 pada tahun 2023, menjadi 3.02 pada 2024, meraih juara 1 dalam kategori Tata Kelola Data Geospasial dan Perencanaan Data Statistik Sektoral Terbaik di Jawa Barat. Selain itu, pengelolaan pengaduan publik melalui Sistem Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik Nasional / Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat (SP4N Lapor) juga mendapat predikat Baik dengan tingkat tindak lanjut 100% dan waktu penyelesaian aduan rata-rata 1,2 hari.
Namun, Ngatiyana menekankan bahwa capaian angka-angka tersebut bukanlah tujuan akhir. “Sesungguhnya yang paling penting bukan hasil penilaian tersebut. Penilaian ini memang merupakan apresiasi dari pemerintah pusat atas kinerja kita, namun yang lebih penting adalah nilai kebermanfaatan dan dampak dari implementasi Smart City ini yang dirasakan oleh masyarakat,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Diskominfo Kota Cimahi, Hendra Gunawan menyampaikan, konsep Smart City di Cimahi melibatkan seluruh elemen masyarakat, mulai dari pemerintah, perguruan tinggi, hingga sektor bisnis dan budaya. “Smart City ini ‘kan keseluruhan kegiatan yang berkaitan dengan masyarakat. Saat ini kita mempunyai Dewan Smart City. Jadi dari lembaga pendidikan, kebudayaan, bisnis, dan lain sebagainya kita coba kolaborasikan,” jelasnya.
Berbagai aplikasi digital yang ada di Cimahi kini telah diintegrasikan ke dalam satu portal utama yaitu Polakami dan WhatsApp layanan publik di nomor 0822-8999-9034. “Aplikasi-aplikasi seperti Dilandacita, Sidakeptri, Lapakami sudah dimasukkan dalam satu portal. Tidak boleh lagi ada inovasi digital baru, tapi harus mengembangkan aplikasi ini,” terangnya kepada awak media.
Hendra juga menjelaskan bahwa digitalisasi di Kota Cimahi telah merambah berbagai layanan publik dan menjangkau berbagai lapisan masyarakat. “Digitalisasi sudah jagonya di Cimahi. Masyarakat kalau mau antrian imigrasi tinggal cek WhatsApp, layanan-layanannya ada di sana,” tutupnya.
Dengan tema “Mewujudkan Kota Cerdas yang Mantap melalui Inovasi dan Sumber Daya Manusia yang Adaptif,” rapat koordinasi ini diharapkan dapat memberikan pemahaman mendalam kepada seluruh perangkat daerah tentang pentingnya peran inovasi kolaboratif dalam mendukung program Smart City. (Bidang IKPS)