bertanya.id — Dalam suasana penuh kekhidmatan dan spirit ukhuwah Islamiyah, Yayasan Muthahhari menandatangani Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) kerja sama seni dan budaya dengan lembaga besar yang bernaung di bawah Imam Ridha (AS) di Republik Islam Iran, Ahad (21/12/2025).
Penandatanganan kerja sama ini oleh K.H. Miftah Fauzi Rakhmat, I.C., MA, sebagai representasi komitmen Yayasan Muthahhari dalam merawat dan menghidupkan nilai-nilai keislaman melalui jalur seni dan budaya. MoU ini menjadi ikhtiar bersama untuk menjadikan seni sebagai wasilah dakwah, sarana tazkiyatun nafs, serta penguat peradaban Islam yang berakar pada ilmu dan akhlak.
Lembaga Imam Ridha (AS) merupakan institusi besar dan berpengaruh di Iran yang mengelola kawasan suci, serta mengembangkan berbagai program keagamaan, sosial, ekonomi, keilmuan, seni, dan kebudayaan. Seluruh aktivitasnya berorientasi pada pengabdian kepada umat dan pelestarian ajaran Ahlul Bait, khususnya warisan spiritual Imam Ali bin Musa ar-Ridha (AS).
Kerja sama ini mencakup pengembangan seni Islami, kajian budaya berbasis nilai tauhid, pertukaran ulama dan cendekiawan, serta kolaborasi kegiatan yang bertujuan menumbuhkan kesadaran ruhani umat melalui ekspresi budaya yang bermartabat dan bernilai ibadah.
Dalam kesempatan tersebut, ditegaskan bahwa MoU ini bukan sekadar kesepakatan administratif, melainkan niat bersama (niyyah musytarakah) untuk memperkuat tali persaudaraan Islam dan menghadirkan seni sebagai cahaya yang membimbing umat menuju keadaban dan ketakwaan.
Momentum ini sekaligus menjadi penanda eratnya hubungan spiritual dan kebudayaan antara Indonesia dan Iran, serta harapan agar kerja sama ini membawa keberkahan, kemaslahatan, dan keberlanjutan dakwah Islam yang rahmatan lil ‘alamin.(*)
Red.