zmedia

Kontroversi yang Membayangi Ridwan Kamil Sepanjang 2025


bertanya.id - Sepanjang 2025, nama Ridwan Kamil nyaris tak pernah absen dari perbincangan publik. Namun sorotan kali ini datang bukan dari karya arsitektur, gagasan pembangunan, atau aktivitas politiknya, melainkan dari rangkaian kontroversi yang perlahan menggerus citra publik mantan Gubernur Jawa Barat tersebut.

Tekanan datang bertubi-tubi dari berbagai arah. Mulai dari persoalan hukum yang menyeret namanya dalam pusaran penyidikan, isu pribadi yang viral di ruang digital, hingga kabar rumah tangga yang berujung ke meja hijau. Berikut rangkuman kontroversi yang mewarnai perjalanan Ridwan Kamil sepanjang 2025.

1. Terseret Penyidikan Dugaan Korupsi Bank BJB

Kontroversi terbesar datang dari ranah hukum. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengonfirmasi telah mengirimkan surat pemanggilan kepada Ridwan Kamil pada akhir November 2025. Pemanggilan itu terkait penyidikan dugaan korupsi pengadaan iklan di Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (Bank BJB) periode 2021–2023.

Pelaksana Tugas Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu, menyebut surat tersebut diperkirakan sudah diterima.
“Seminggu yang lalu ya kalau enggak salah. Seminggu yang lalu lah. Jadi, kami kira atau perkirakan itu sudah sampai,” ujarnya, Senin (15/12/2025).

Dalam kasus ini, KPK telah menetapkan lima tersangka sejak 13 Maret 2025. Mereka berasal dari internal Bank BJB serta pihak pengendali sejumlah agensi periklanan. Kerugian negara ditaksir mencapai Rp 222 miliar.

Nama Ridwan Kamil semakin menjadi sorotan setelah penyidik KPK menggeledah kediamannya pada 10 Maret 2025. Sejumlah barang, termasuk sepeda motor dan mobil, disita untuk kepentingan penyidikan. Meski belum berstatus tersangka, keterkaitan namanya dalam perkara ini memicu spekulasi luas dan tekanan politik yang tak kecil.

2. Isu Hubungan Pribadi dengan Lisa Mariana

Di tengah proses hukum yang berjalan, ruang publik kembali dihebohkan oleh pengakuan seorang model majalah dewasa bernama Lisa Mariana. Melalui media sosial, Lisa mengklaim memiliki hubungan khusus dengan Ridwan Kamil.

Tak berhenti di situ, Lisa juga mengaku mendapat tekanan dari pihak tertentu.
“Saya dipaksa ajudannya untuk tanda tangan surat yang menyatakan saya berbohong atau merekayasa. Tim ke rumah saya lebih dari empat orang kala itu,” ungkapnya.

Ridwan Kamil merespons tudingan tersebut dengan bantahan keras. Ia menyebut klaim tersebut sebagai fitnah bermotif ekonomi.
“Kemarin telah beredar kabar bahwa ada pihak yang mengaku memiliki anak dari saya. Saya perlu sampaikan bahwa ini tidak benar dan merupakan fitnah keji bermotif ekonomi yang didaur ulang,” tulisnya dalam pernyataan klarifikasi.

Perkara ini kemudian bergulir ke ranah hukum dan melibatkan serangkaian pemeriksaan, termasuk tes DNA. Hasil tes menyatakan bahwa Ridwan Kamil bukan ayah biologis dari anak yang dimaksud. Meski demikian, polemik ini telanjur menyita perhatian publik dan meninggalkan jejak panjang di ruang opini.

3. Gugatan Cerai Atalia Praratya

Kontroversi publik itu berpadu dengan kabar mengejutkan dari ranah domestik. Atalia Praratya, istri Ridwan Kamil, resmi mengajukan gugatan cerai ke Pengadilan Agama Bandung.

Pihak Pengadilan Agama Bandung membenarkan perkara tersebut telah terdaftar. Panitera PA Bandung, Dede Supriadi, memastikan proses hukum tengah berjalan.
“Benar, perkara gugatan cerai tersebut sudah masuk dan akan mulai disidangkan dalam waktu dekat,” ujarnya.

Kabar ini menandai babak baru dalam kehidupan pribadi Ridwan Kamil, sekaligus menambah daftar tekanan yang ia hadapi sepanjang tahun ini.

Rangkaian peristiwa tersebut menjadikan 2025 sebagai salah satu periode paling berat dalam perjalanan hidup dan karier Ridwan Kamil. Sosok yang pernah dikenal luas sebagai pemimpin dengan citra progresif dan komunikatif kini harus berhadapan dengan ujian reputasi di berbagai lini.

Sebagai informasi, Ridwan Kamil merupakan politikus sekaligus arsitek Indonesia. Ia menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat periode 2018–2023, setelah sebelumnya memimpin Kota Bandung sebagai wali kota pada 2013–2018. Bagaimana kontroversi sepanjang 2025 ini akan memengaruhi langkah dan masa depan politiknya, masih menjadi tanda tanya besar di mata publik.(*)



Sumber : JATIMTIMES

Red