zmedia

Hujan Angin Terjang Kawasan Pindad, Warga Sempat Panik Saat Pepohonan Mulai Berguguran

Bandung, bertanya.id - Hujan deras yang mengguyur Kota Bandung pada Rabu siang, 10 Desember 2025, berubah menjadi peristiwa cuaca ekstrem yang memicu kepanikan warga di sekitar kawasan PT Pindad, Kiaracondong. Apa yang semula hanya terlihat sebagai hujan deras biasa, dalam hitungan menit berubah menjadi hujan angin dengan hembusan kuat yang menggetarkan pepohonan besar di sepanjang area industri tersebut.

Angin berputar kencang, menerobos di antara bangunan dan celah-celah jalanan, membuat dahan-dahan pohon berayun liar seperti ditarik oleh kekuatan tak kasat mata. Suasana yang semula sibuk mendadak berubah mencekam, terlebih ketika beberapa warga mulai mundur mencari tempat aman untuk berlindung.
Momen dramatis itu terekam dalam sebuah unggahan akun TikTok risratna2. Dalam video tersebut, terlihat hujan angin menghantam kawasan Pindad begitu kuat hingga beberapa ranting pohon patah dan jatuh berserakan. Dedauan beterbangan, sebagian tersangkut di pagar dan kendaraan, sementara genangan air mulai terbentuk di beberapa titik jalan. Suara teriakan kecil dan langkah warga yang bergegas masuk ke tempat teduh menambah kesan genting dari kondisi tersebut.

Menurut warga sekitar yang turut merekam kejadian, angin datang mendadak dari arah tenggara, membuat pepohonan besar yang sudah berusia puluhan tahun ikut bergetar hebat. Beberapa pengendara motor yang melintas terlihat menghentikan laju kendaraan mereka, menunggu kondisi sedikit mereda sebelum melanjutkan perjalanan.

Meski tidak ada laporan korban jiwa maupun kerusakan bangunan, peristiwa ini menambah daftar cuaca ekstrem yang belakangan kerap terjadi di Bandung. BMKG sebelumnya juga telah mengingatkan potensi hujan intensitas tinggi yang disertai angin kencang di sejumlah wilayah Jawa Barat, termasuk Bandung.
Warga diminta tetap waspada menghadapi cuaca yang tak menentu ini. Menghindari area dengan pepohonan besar saat hujan angin, memastikan posisi aman ketika berkendara, serta memantau informasi cuaca terkini menjadi langkah penting untuk menjaga keselamatan.

Untuk saat ini, kondisi telah kembali mereda, namun jejak ranting-ranting berserakan masih menjadi pengingat bahwa alam bisa berubah sewaktu-waktu—dan kewaspadaan adalah kunci utamanya. (*)