Bandung, bertanya.id – Rangkaian kegiatan Masa Reses I Anggota DPRD Kota Bandung dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Erick Darmadjaya Bsc M.K.P, diisi dengan Pelatihan Bela Negara yang berlangsung pada Minggu (30/11/2025) di Gedung Pussenif, Jalan Supratman No. 60 Bandung. Kegiatan ini terselenggara atas undangan Sekretaris Komisi I DPRD Kota Bandung.
Dalam sambutannya, Erick menegaskan bahwa penguatan nilai bela negara merupakan fondasi penting untuk memperkokoh persatuan bangsa. “Tujuannya jelas, meneguhkan persatuan serta menjaga dan melindungi kedaulatan negara, keutuhan wilayah NKRI, serta keselamatan bangsa dari berbagai ancaman,” tutur Bro Erick.
Prajurit dan Sikap Bela Negara
Hadir sebagai narasumber, Kapten Infantri Doni—yang juga Danru Kesatuan Tembak Pussenif—memaparkan esensi membela negara dalam sudut pandang militer. Ia menjelaskan bahwa bela negara bukan hanya tentang menghadapi musuh luar, tetapi juga kesiapsiagaan menghadapi berbagai bentuk bahaya, termasuk bencana alam.
“Prajurit adalah orang-orang pemberani yang rela meninggalkan keluarga demi menjaga keamanan negara. Mereka bekerja keras agar masyarakat dapat hidup damai,” terang Kapten Doni.
Kapten Doni juga menekankan pentingnya sikap bela negara bagi seluruh warga. “Setiap warga negara perlu memiliki sikap mencintai tanah air, sadar berbangsa dan bernegara, memahami Pancasila sebagai ideologi, serta rela berkorban untuk bangsa,” jelasnya.
Landasan Konstitusi dan Nilai Pancasila
Dalam materinya, Kapten Doni menguraikan bahwa kewajiban bela negara memiliki dasar hukum yang kuat. “Pasal 30 UUD 1945 menegaskan bahwa bela negara adalah kewajiban seluruh warga negara. Karena itu, pendidikan bela negara merupakan sesuatu yang legal dan dipayungi konstitusi,” tegasnya.
Erick Darmadjaya menambahkan bahwa pendidikan bela negara bukan sekadar pelatihan fisik, tetapi penyemaian karakter kebangsaan.
“Pendidikan bela negara memprioritaskan pembentukan karakter anak bangsa yang Pancasilais. Konsep ini mendarah daging dalam kehidupan bernegara. Bukan hanya tanggung jawab aparat keamanan, tetapi panggilan jiwa setiap warga Indonesia,” ungkap Erick.
Ia juga menyoroti peran Pancasila sebagai pilar utama bela negara. “Nilai-nilai Pancasila—mulai dari Ketuhanan hingga Keadilan Sosial—mencerminkan kearifan yang membangun identitas bangsa. Bela negara dalam nilai Pancasila adalah panggilan moral yang mengakar dalam kehidupan sehari-hari,” jelasnya.
Menjaga Kondusivitas Menjelang Nataru
Erick berharap pelatihan ini dapat memberi manfaat langsung bagi peserta dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam menjaga kondusivitas menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru). “Semoga pelatihan ini bermanfaat dan dapat bersinergi dengan kehidupan sehari-hari, terlebih dalam menjaga kondusivitas Nataru yang akan kita jalankan bersama,” tandasnya.
Kegiatan Berlangsung Kondusif
Pembawa acara, Lita Harlita, menyampaikan bahwa seluruh rangkaian kegiatan berjalan aman dan tertib. Sejumlah tamu undangan hadir, termasuk para purnawirawan, di antaranya Mayor (Purn) Nandang yang turut serta dalam lomba menembak Cidadea.(*)
Red.