zmedia

Kekerasan Brutal dan Fitnah yang Memalukan

Bandung, bertanya.id - Muhammad Rizky Tegar Pangestu, atau yang akrab disapa Rizqi/Iki, tak pernah menyangka kepergiannya bersama seorang teman justru berubah menjadi babak kelam yang hampir merenggut nyawanya. Perjalanan yang awalnya bertujuan memperbaiki sebuah mobil, berakhir dengan rangkaian kekerasan mengerikan, fitnah yang menyebar luas, serta rusaknya nama baik keluarga.

Perjalanan yang Berubah Menjadi Mimpi Buruk

Hari itu, Rizqi ikut berangkat bersama temannya yang berinisial RG untuk memperbaiki mobil Ayla merah. Namun saat perjalanan pulang, keduanya justru menggunakan mobil Honda Brio putih yang dikemudikan RG.

Di tengah perjalanan, RG mendadak mengaku merasa diikuti oleh pihak leasing. Dalam kondisi panik, RG bahkan mencopot GPS mobil tersebut sambil berkata bahwa mereka sedang dikejar. Ketika memasuki wilayah Sumarecon, RG meminta Rizqi menggantikan posisi mengemudi dan menyuruhnya menyembunyikan mobil tersebut di kawasan Adipura.

Setelah memarkir kendaraan, RG mengajak Rizqi untuk pergi dan meninggalkan mobil itu. Namun saat keduanya berusaha menjauh, mereka terpisah dan kehilangan kontak. Rizqi yang kebingungan akhirnya bertemu warga yang sedang ronda, bahkan sempat mengisi daya ponselnya di rumah salah satu warga.
Pagi yang Penuh Fitnah

Keesokan harinya, Rizqi berniat pulang sembari berusaha mencari mobil yang mereka tinggalkan. Dua kali ia kembali ke lokasi untuk memastikan keberadaan kendaraan tersebut, namun hasilnya nihil. Ketika ia bertemu kembali dengan RG, bukannya mendapat kejelasan, ia justru langsung dituduh telah menggadaikan mobil.

Tuduhan ini terlontar tanpa bukti, tanpa logika, tanpa upaya klarifikasi. Tuduhan sepihak tersebut bahkan dengan cepat menyebar ke media sosial seperti WhatsApp dan Facebook, membuat nama Rizqi dan keluarganya tercemar sebelum fakta diungkap.

Disiksa di Tiga Lokasi, Rekaman Kekerasan Beredar

Tak berhenti sampai di situ, RG bersama kelompoknya langsung melakukan kekerasan brutal terhadap Rizqi. Penganiayaan dilakukan berulang kali di tiga lokasi berbeda:

1. Rumah Al Rizal, disertai rekaman
2. Sebuah area terbuka dekat jembatan
3. Kawasan pemakaman, tempat pemukulan paling parah hingga Rizqi tak sadarkan diri

Rizqi yang babak belur akhirnya dilarikan ke Rumah Sakit setelah keluarga menemukan video penganiayaan yang disebarkan oleh para pelaku sendiri.
Perjuangan Keluarga Mencari Keadilan

Setelah video tersebut diterima, keluarga Rizqi langsung melapor ke Polsek Ibun. Namun mereka diarahkan untuk melaporkan ke Polsek yang sesuai domisili lokasi kejadian. Dari Polsek Rancasari, pihak keluarga didampingi untuk menjemput Rizqi yang kala itu berada di rumah Al Rizal, sebelum akhirnya dibawa ke Rumah Sakit Humana Prima untuk divisum.

Namun perjuangan mereka tak berhenti di situ. Kasus ini kemudian dibawa ke Bandung untuk diproses lebih lanjut.
(11/06/25)
Harapan Korban dan Keluarga: Keadilan dan Pemulihan Nama Baik

Rizqi berharap proses hukum berjalan sesuai ketentuan. Ia meminta agar masyarakat melihat kenyataan bahwa dirinya adalah korban salah paham, korban fitnah, dan korban kekerasan.

Ibu kandungnya, Ety Sumiati, juga mengungkapkan betapa dalam luka batin yang mereka rasakan. Tuduhan bahwa Rizqi menggadaikan mobil menyebar begitu liar di media sosial tanpa dasar yang jelas. Hal itu membuat keluarga menghadapi tekanan sosial dan pandangan buruk, padahal mereka tidak tahu apa-apa tentang persoalan tersebut.
Kasus Memasuki Sidang Pertama

Kini, kasus penganiayaan dan fitnah ini telah memasuki sidang pertama di Pengadilan Negeri Bandung. Keluarga besar Rizqi memohon agar masyarakat tidak menambah luka dengan asumsi, melainkan melihat fakta yang sebenarnya.

Mereka hanya ingin keadilan ditegakkan dan nama baik keluarga dipulihkan.
Bandung, Kamis (27/11/2025).

Di balik kasus ini, ada orang tua yang kehilangan ketenangan, ada keluarga yang dipermalukan tanpa alasan, dan ada seorang anak yang masih berjuang memulihkan diri—baik fisik maupun batin.

(Red)